Generasi Z, atau yang dikenal juga sebagai digital native, adalah generasi yang tumbuh besar di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Mereka lahir antara tahun 1997-2012 dan sekarang mulai memasuki usia yang memenuhi syarat untuk memberikan suara pada Pemilu 2024. Generasi Z diketahui memiliki kecakapan literasi digital yang tinggi serta intelektualitas yang mumpuni, sehingga potensial menjadi agen perubahan di ranah politik.
Sayangnya, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan bahwa isu lingkungan hidup menjadi isu dengan perhatian paling rendah bagi generasi muda dalam Pemilu 2024. Padahal, isu lingkungan hidup merupakan isu strategis yang sangat penting bagi masa depan bangsa dan generasi yang akan datang.
Oleh karena itu, generasi Z perlu disadarkan akan pentingnya lingkungan hidup dan peran mereka dalam menjaganya. Generasi muda harus mengambil peran aktif dalam mengawal isu lingkungan di level politik, terutama pada Pemilu 2024 yang akan datang.
Salah satu cara untuk melakukan itu adalah dengan memaksimalkan peran sebagai pemilih pemula dan pemilih muda dalam proses demokrasi. Mereka harus digalang dan diberi pendidikan demokrasi dan lingkungan hidup, kemudian diajak berserikat untuk menyuarakan aspirasi sosial-ekologis.
Selain itu, generasi Z juga bisa memanfaatkan kecakapan literasi digital mereka untuk memperkuat opini publik terkait isu lingkungan hidup. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya, generasi muda bisa memperkuat suara mereka dan mendorong calon-calon pemimpin untuk memperhatikan aspirasi sosial-ekologis dalam kampanye dan visi misi mereka.
Ketika para calon pemimpin melihat betapa besar perhatian generasi muda terhadap isu lingkungan hidup, mereka akan merasa terdorong untuk menanggapi aspirasi tersebut. Seiring dengan semakin kuatnya suara generasi muda terkait isu lingkungan hidup, maka semakin besar pula kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Generasi Z memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dengan memaksimalkan peran sebagai pemilih pemula dan pemilih muda serta memanfaatkan kecakapan literasi digital mereka, generasi muda bisa memperkuat suara mereka dan mendorong para calon pemimpin untuk memperhatikan aspirasi sosial-ekologis dalam proses demokrasi pada Pemilu 2024 mendatang.